Pencarian pilot Susi Air Philips Mark Methrtens sudah memasuki hari ke-30.

Phillips diketahui disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Aegianos Kaguya.

Kombes Faizal Ramadhani yang berperan sebagai Kasatgas Damai Cartenz mengatakan, kajian itu diperluas.

“Bisnis (area) kami sudah merambah ke dua wilayah, Nduga dan Lani Jaya.”

Dikutip dari YouTube Kompas TV, Selasa (3 Juli 2023), dia mengatakan, “Saya harap isu ini lebih memperjelas masalah ini.”

Belum lama ini, Egianus Kogoya mengatakan tidak akan melepas pilot Susi Air hingga Papua merdeka.

Dalam video yang diperoleh Tribun-Papua.com di Jayapura, Egianus mengatakan penyanderaan tidak dilakukan untuk mencari makan atau minum, tapi untuk mendapatkan kebebasan.

“Jadi percontohan ini akan kita lakukan sampai Papua merdeka baru kita rilis,” kata Aegianos dalam video tersebut.

Egianus juga memastikan Kapten Philips dalam kondisi aman.

Belum lama ini, Irjen Pol Mathews D. Vahiri mengatakan, agen gabungan masih berupaya menyelamatkan Capt. Phillips dengan meminimalisir risiko.

Personel yang terlibat tidak ingin korban sipil akibat penyelamatan pilot.

“Kami berkomitmen untuk melakukan negosiasi dengan TNI dan menerapkan hukum secara hati-hati,” kata Al-Fihairi di Jayapura, Sabtu (3 April 2023).

Polisi menjelaskan hambatan untuk menyelamatkan

Hingga saat ini, polisi terus bekerja untuk mengamankan pembebasan pilot Susi Air Philips Max Mehrtens.

Namun, kondisi sinyal yang sulit di Ranijaya, di Pegunungan Papua, sedikit menghambat komunikasi.

Kabag Humas Polda Pol Dede Prasetyo kepada wartawan dan , Jumat (3/3/2023).

Kemudian, medan yang berat juga menjadi tantangan dalam upaya penyelamatan sesekali pilot udara tersebut.

“Bergerak dari satu titik penyesuaian ke titik lain butuh waktu, butuh perjuangan, butuh banyak usaha,” kata Didi.

Meski demikian, Didi menambahkan, upaya kelancaran akses atau komunikasi antara pemerintah daerah dengan KKB tetap menjadi prioritas keselamatan pilot.